Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

headline

KECERDASAN ANAK BERBANDING LURUS DENGAN ORANG TUA

 

Malam tadi saya terbangun oleh suara tangisan Adam, anak saya yang usianya 3 tahun. Ia menangis kencang sekali "Beli'in mobil van...beli'in mobil van...huu..".

Kemarin sepanjang hari memang Adam menghabiskan waktu di Tunjungan Plasa untuk jalan-jalan dan belanja kebutuhan. Di tunjungan ia sempat merengek minta dibelikan mobil-mobilan, tapi karena sudah komitmen dari rumah untuk tidak beli. Rupanya keinginannya yang tidak terpenuhi ini sampai kebawa mimpi. Kasihan sebenarnya melihatnya, tapi tidak ada pilihan lain selain membiarkannya.

Membiarkan atau dalam psikologi perilaku istilahnya "extinction" adalah proses tidak memberikan penguat apapun kepada perilaku yang muncul yang tidak diharapkan. Penguat yang dimaksud disini adalah respon kita terhadap perilaku anak.

Contohnya saat anak nangis, lalu anda marah. Maka perilaku menangis ini akan melekat didalam dirinya, karena ia merasa takut. Ia mungkin tidak menangis lagi, tapi sifat penakut akan melekat didalam dirinya, dan kemungkinan ia menjadi cengeng akan besar. Disisi lain, saat anak menangis lalu anda menuruti yang ia mau, mungkin ia tidak lagi menangis, namun perilakunya yang menjadi "peminta" dan tidak sabaran, akan melekat didalam dirinya.

Exctinction adalah dengan tidak melarang menangis dan tidak menuruti tangisannya. Saat anak menangis karena suatu sebab, maka anda bisa bilang "sudah tidak apa-apa" lalu bersikaplah tenang, seolah tangisannya tidak mengganggu anda, seolah anda tidak menunjukan wajah kasihan ataupun khawatir tentang apa yang ditangisinya. Jika anda konsisten melakukan ini, maka tangisannya kemungkinan akan berhenti dengan sendirinya. Nah, disaat ia berhenti menangis, anda bisa memujinya "gitu dong, kan keren", lalu anda peluk dia.....

Ingat ya, tangisan yang di exctintion ini adalah tangisan yang sifatnya mencari perhatian atau meminta hal-hal yang tidak perlu bahkan merusak, seperti tayangan TV tidak sehat atau gadget. Jika anak menangis karena sedih kita tinggal kerja, yaa kita yang harus tau diri..hehehe...

Ketepatan memberikan Exctinction sangat perlu dipertimbangkan. Timingnya harus tepat dan konteksnya pun harus pas.

Banyak perilaku anak yang tidak baik bahkan menjadi gangguan karena respon orangtua yang tidak pas. Misalkan anak jatuh (biasa saja), orangtua teriak kencang dan menunjukan kekhawatiran berlebihan melalui ekspresi wajahnya. Anak takut dengan objek tertentu, malah orangtua tidak kalah heboh responnya. Inilah yang membuat anak belajar bahwa apa yang tadinya tidak ia takuti, menjadi ia takuti karena melihat respon orangtuanya yang takut.

Dalam emosional yang intens, manusia lebih mudah mengingat sesuatu, lebih mudah pula mempelajari sesuatu. Sehingga saat anak menangis dan memunculkan emosi yang intens, kita perlu benar-benar harus memilih, respon manakah yang harus kita berikan.

Kemampuan anak dalam meregulasi (mengolah) dirinya, sangat dipengaruhi seberapa lihai orangtua mengendalikan dirinya sendiri.


Contact me     
Telegram Channel       : https://t.me/psikologikaindonesia
Telegram Group          : https://t.me/psikologikagroup
Facebook                      : https://www.facebook.com/psikologikaind
Youtube                        : https://www.youtube.com/channel/UCF9bwdJVtN3yb8G91CQQfvg
Whatsapp                     : https://wa.me/6285646097582

Post a Comment for "KECERDASAN ANAK BERBANDING LURUS DENGAN ORANG TUA"